Menerima Cinta & Merasa untuk Sembuh
8:54 AMimage source:google |
Sebagai penderita pendarahan berkepanjangan dan pelanggan
rutin rumah sakit dan pasien donor darah dengan tagihan rumah sakit yang mahal
& sering, saya melakukan berbagai
usaha untuk sembuh..
Mulai dari melakukan terapi pil KB, penyuntikan hormon
sintetis, konsumsi obat-obatan, konsumsi obat herbal, tusuk jarum, akupresur, mengatur
pola makan, juga konsultasi dengan berbagai dokter ahli, namun pada akhirnya
setelah jangka waktu tertentu, efek obat-obatan itu memudar dan pendarahan itu
kembali terjadi,
Kesembuhan yang dihasilkan oleh obat2an dan usaha berbagai
praktisi kesehatan itu tidak bertahan lama dan makin lama kondisi saya makin
memburuk, pendarahan makin sering dan saya drop lebih parah dari sebelumnya.
Saya pun tergantung dengan obat-obatan penyetop pendarahan,
obat penambah darah, semua aktivitas sehari-hari saya terganggu, rencana
keuangan saya buyar, hidup saya selalu dipenuhi kekhawatiran akan kehilangan
hasil kerja saya di kasir apotek atau rumah sakit, maka setelah lebih dari satu
dekade menggantungkan harapan saya pada pengobatan medis yang ternyata efeknya
sangat sementara saya memutuskan untuk mengubah strategi saya, because this medicine and medical treatment definitely cannot give the healing I want to achieve.
Belakangan baru saya memahami bahwa obat-obatan, makanan
sehat, operasi dan usaha-usaha untuk
memperbaiki tubuh fisik saya yang tidak disertai dengan usaha-usaha untuk
menyehatkan jiwa saya akan bersifat sementara, dan pada akhirnya cepat atau
lambat penyakit itu akan kembali lagi ,seringkali lebih parah dari sebelumnya. Ibaratnya
seperti ingin membasmi Jamur, tapi hanya memotong jamur yang ada dipermukaan
tanah, namun tidak mencabut akar-akarnya yang tersembunyi sehingga dalam
beberapa waktu kemudian jamur tupun akan tumbuh kembali.
Kebiasaan kita pada umumnya saat merasakan sakit ditubuh
fisik kita, akan segera mencari obat, atau mencari dokter meminta obat,
meminumnya buru-buru, dengan satu tujuan: saya tidak ingin merasa sakit saat
ini, I want this pain to go away…now!
bukan berarti menemui dokter dan meminum obat itu salah,
namun usaha itu tidak cukup! kebiasaan itu juga seringkali membuat kita lupa
mencari tahu apa penyebab sakit fisik itu yang sebenarnya, kita terlena saat
sakit itu hilang sejenak dan mengira bahwa sakit itu sudah sembuh, padahal rasa
sakit itu hanya tak terasa sementara, dan penyebab utama dari rasa sakit yang
timbul tersebut belum terobati dan akhirnya dengan kebiasaan kita untuk terus
meredam rasa sakit dengan obat-obatan, tubuh kita makin lama makin rusak dan
kehilangan kemampuan alaminya untuk menyembuhkan diri.
Hal ini menyebabkan semakin tua, kita semakin rentan
terhadap penyakit dan kualitas hidup kita menurun jauh, kita mulai tergantung
dengan orang lain dan obat-obatan, lantas masyarakat kita menormalkan kondisi
ini seolah-olah memang wajar bagi orang tua untuk menjadi lemah & sakit,
tapi saya belajar bahwa ternyata Tuhan tidak menciptakan kita demikian, Tuhan
merancang tubuh kita sedemikan rupa dengan kemampuannya untuk memperbaharui sel
yang rusak, menyembuhkan diri dan berfungsi seoptimal mungkin, rancangan Tuhan
selalu indah dan sempurna, sebagai buktinya banyak juga orang-orang berusia tua
yang masih sehat dan aktif dan pancaran sinar matanya hidup dan muda..
Oleh karena itu lewat tulisan ini saya ingin membagikan 4 poin utama yang saya percayai setelah melewat pengalaman sakit saya ini:
1.
Penyakit
fisik, baik yang disebabkan oleh virus,bakteri, kelainan organ, bawaan,
turunan, kecelakaan, dsb tidak terjadi secara kebetulan melainkan merupakan akibat yang disebabkan oleh
sesuatu, dan penyebab ini bukan berasal dari luar diri kita sendiri, melainkan
akibat dari apa yang kita simpan didalam
jiwa kita:keinginan kita, hasrat kita yang dipancarkan jiwa kita yang
berisi berbagai emosi kita: kemarahan kita, kesedihan kita, kekecewaan kita,
ketakutan kita yang kita pendam, terakumulasi, yang karena tidak dibenahi dari
dalam, kemudian tercermin dalam tubuh fisik kita, mengapa?karena Tuhan
mendesainnya demikian, yang ada didalam jiwa kita akan memancar keluar
2.
Untuk menyembuhkan penyakit fisik secara
permanen, usaha penyembuhan secara
medis, obat, fisik merupakan usaha pendukung, bukan usaha utama
3.
Hal utama yang menurut saya seharusnya menjadi fokus usaha penyembuhan kita adalah
perbaikan hubungan kita dengan Tuhan, apapun kondisi hubungan kita dengan
Tuhan saat itu, tidak percayakah?marah kah?jauhkah?lelahkah?getirkah?cobalah
untuk mengambil waktu sejenak mengevaluasi bagaimanakah perasaan anda secara
pribadi kepada Tuhan, melintasi latar belakang agama apapun, saya percaya Tuhan
itu satu dan mendengar doa semua ciptaanNya, dan bagi saya atribut doa yang
paling utama bukanlah hal2 fisik, melainkan
ketulusan hati, cobalah untuk memanggil namaNya dan rasakan emosi anda
saat itu dan utarakan sejujur2nya, sebagaimana anda berbicara dengan orang tua
anda sendiri apa dan bagaimana perasaan anda sejujurnya, apa yang anda harapkan
dan inginkan, apabila anda merasa konyol, biarlah perasaan itu berlalu dan
berimanlah bahwa Tuhan maha mendengar,dan mintalah cintaNya,bahkan bila Anda
merasa bahwa Dia tidak ada, cobalah bereksperimen dan panggil namaNya, katakan
bahwa bagi anda Dia tidak ada,karena kebenarannya adalah Dia ada, dan ketidak
beradaanNya dalam hidup anda adalah kesalahan yang layak dibenahi, karena
sesungguhnya Dia yang menciptakan kita, dan CintaNya selalu tersedia dan
dilimpahkanNya secara konstan & apabila aliran cinta itu terputus,
masalahnya selalu ada pada kita, bukan Tuhan. Putusnya hubungan dengan Tuhan
adalah sumber dari segala penderitaan dan penyakit dan cintaNya adalah
penyembuh segala penyakit dan penderitaan
4.
Hal kedua yang menjadi fokus usaha penyembuhan
anda adalah pembongkaran jiwa anda,
jiwa anda terdiri dari gabungan memori, hasrat, keinginan, sistem kepercayaan
dan emosi-emosi anda:diantara jutaan emosi yang paling utama dan popular adalah
kebahagiaan, kesedihan, amarah, ketakutan, dan rasa malu. Sangat penting bagi
anda untuk melihat kondisi jiwa anda sebagai mana adanya tanpa berusaha
menutupi, mengurangi intensitas maupun jenis emosi tersebut, penyakit baik fisikal maupun emosional mulai muncul saat anda mengingkari keberadaan
emosi-emosi anda, terutama emosi-emosi yang ‘rasanya tidak enak dan tidak
nyaman’ seperti amarah, takut, sedih dan malu. Emosi-emosi yang anda kubur
sedalam apapun akan memancar kepermukaan, baik anda mau atau tidak,dan
emosi-emosi tersebut akan mengundang kejadian-kejadian yang akan membangkitkan
emosi tersebut, sampai anda mau melepaskannya dan merasakannya dan membebaskan
diri anda dari sepenuhnya dari beban emosi yang anda tumpuk dan kubur
dalam-dalam. Saat anda merasakan dan mengalami emosi-emosi tersebut secara utuh
dengan ikhlas dan rendah hati maka emosi tersebut akan meninggalkan anda, jiwa
anda kini menjadi lebih ringan, dan memiliki ruang untuk menerima cinta Tuhan
lebih lagi, karena sesungguhnya,
penghalang cinta Tuhan untuk masuk kedalam jiwa kita ini tidak lain adalah
tumpukan2 emosi ‘tidak nyaman’ yang tidak mau kita rasakan, rasa sakit yang
ingin kita hindara, kebenaran yang kita tutupi, dan kepercayaan-kepercayaan
kita yang salah, yang untungnya akan selalu dikonfrontasi oleh Tuhan, mungkin diwaktu yang akan datang saya akan membagikan lebih lanjut
mengenai cara membongkar emosi-emosi lama yang terpendam dan melepaskannya
untuk selamanya lebih lanjut..
Saya percaya, dengan melakukan hal-hal diatas, kesembuhan
fisik, jiwa dan roh perlahan akan terjadi, cepat atau lambat tergantung sebesar
apa hasrat kita..
Hal lain untuk diingat, penyembuhan adalah perjalanan, dan
kita harus sabar menjalaninya, seperti melangkah di anak tangga, tidak mungkin
kita bisa langsung mencapai puncak tanpa melewati anak-anak tangga kecil satu
demi satu dengan sabar, lagi pula kebanyakan kita telah menyimpan dan menumpuk
emosi & rasa sakit hati berpuluh-puluh tahun lamanya sesuai usia kita,
dengan kata lain, saya memiliki 28 tahun emosi yang terpendam dan terkubur yang
harus saya uraikan, dan tentu saja saya tidak bisa mengharapkan semua terurai
dan terselesaikan dalam semalam..saran saya adalah selalu untuk menikmati
proses, bersabar terhadap diri sendiri, dan jangan berhenti di tengah jalan…Tuhan
selalu menyertai kita anyway…
Ok deh, demikian sharing saya saat ini, semoga tulisan ini
bisa bermanfaat, semua yang saya tulis diatas merupakan kombinasi dari
pengalaman pribadi maupun pengajaran yang saya dapat dari divine truth channel, silahkan eksplorasi sendiri sesuai kata hati
anda..
Saya berharap yang terbaik bagi anda semua,
Love,
Flora
0 comments